Inilah 5 Resiko Jika Anda Menggunakan Payment Via Pay Later

Belanja online saat ini menjadi pilihan favorit banyak orang dan mungkin juga termasuk Anda. Apalagi sekarang sudah banyak pihak yang belakangan menghadirkan fitur pembayaran nanti atau dikenal dengan pay later. Dari sini komunitas semakin dimanjakan untuk melakukan pembelian atau transaksi. Fitur bayar nanti tidak membuat pengguna membayar sekarang tetapi dapat membayar nanti. Melihat kegunaannya, maka secara sekilas, fitur ini sangat menyenangkan untuk digunakan. Namun ternyata di balik itu sebenarnya ada risiko atau bahaya buruk dalam menggunakan fitur bayar nanti. Informasinya berikut ini.

Perilaku Konsumtif Berlebihan

Pertama, risiko buruk menggunakan fitur bayar nanti adalah perilaku konsumen yang berlebihan. Secara tidak langsung dengan adanya pembayaran nanti, keinginan untuk berbelanja menjadi semakin berlipat ganda. Dari sini, seseorang yang sulit menolak keinginan untuk membelanjakan bisa membuatnya jadi gila untuk terus membeli dan membeli. Ketika seseorang gila, sikap konsumtif yang berlebihan akan terlihat. Mereka yang memiliki perilaku konsumtif memang akan sangat senang dengan keberadaan fitur bayar nanti. Ini karena dengan fitur bayar nanti, mereka berkesempatan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Biaya Tak Terduga

Seperti menggunakan kartu kredit, menggunakan fitur bayar nanti juga membuat Anda terbebani oleh beberapa biaya. Sayangnya tidak banyak orang yang memahaminya. Mereka tidak menyadari bahwa ketika menggunakan fitur bayar nanti mereka dikenakan biaya lain. Sebut saja seperti biaya angsuran, biaya berlangganan dan biaya lainnya yang berbeda-beda di setiap aplikasi yang menyajikannya. Dengan biaya tambahan ini, jelas bahwa seseorang akan berat ketika membayar ketika periode penagihan tiba.

Baca juga:  4 Rahasia Dalam Menjalankan Bisnis Buzzer Agar Sukses

Pengaturan Keuangan Terganggu

Selanjutnya, risiko buruk yang dapat timbul dari penggunaan fitur bayar nanti adalah pengaturan keuangan yang terganggu. Setiap orang, termasuk Anda, tentu memiliki kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Jadi dari sini penggunaan fitur bayar nanti tanpa perencanaan sebelumnya bukan tidak mungkin membuat manajemen keuangan terganggu. Bagaimana tidak, keuangan yang telah diatur sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan berbagai tagihan serta angsuran bulanan yang ada, dapat disebar karena pembayaran nanti. Setelah menggunakan bayar nanti, Anda memang terbebani dengan pembayaran nanti. Tentu saja bagi seseorang yang penghasilannya biasa-biasa saja, penggunaan gaji nanti jelas dapat mengganggu pengaturan keuangan yang direncanakan.

Tunggakan Yang Dapat Mengganggu Reputasi Kredit

Seperti aplikasi kredit lainnya, seseorang yang terlambat membayar tagihan nantinya akan membuat reputasi buruk di lembaga keuangan. Reputasi buruk ini disebabkan oleh seseorang yang tidak lancar membayar kemudian membayar tagihan dan memberikan skor kredit yang buruk. Jika Anda membayar dengan baik, skor kredit Anda akan baik dan reputasi Anda juga akan baik. Tetapi jika Anda selalu terlambat membayar nanti, ini akan membuat skor kredit Anda turun dan reputasi Anda juga akan memburuk. Tentu saja ketika reputasi Anda buruk, ini akan membuat Anda kesulitan ketika mengajukan pinjaman atau kredit lain di lembaga keuangan mana pun.

Peretasan Identitas

Akhirnya, bahaya atau risiko buruk yang dapat timbul dari penggunaan pembayaran nanti adalah peretasan identitas. Meskipun penyelenggara membayar kemudian mengatakan bahwa keamanan pada sistem tidak berarti bahwa peretasan tidak akan mungkin terjadi. Dengan kejahatan siber yang semakin canggih, membuat sistem keamanan yang canggih dapat dibobol. Jika demikian, tentu saja data dan informasi yang Anda berikan yang kemudian jauh ke tangan orang lain cenderung disalahgunakan. Khusus untuk penggunaan fitur bayar nanti ini, tentu saja aplikasi akan meminta banyak data untuk Anda jamin.

Baca juga:  Kecepatan Akses Internet Paling Ngebut di Indonesia, di Kota Mana Ya?